Front End Developer, Tugas-tugasnya dan Perbedaan dengan Back End Developer

Ahmad Syahran Zidane
4 min readMay 25, 2021

--

Saya yakin teman-teman sudah tidak asing lagi dengan kata front end ataupun front end developer, tapi mungkin masih banyak yang belum tahu dengan jelas tentang front end. Nah, insha Allah pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan beberapa hal tentang front end dan fungsinya.

Apa itu Front End Developer?

Front end developer adalah pengembang website yang menggunakan baris kode HTML, CSS, dan JavaScript untuk menghasilkan website dengan tampilan yang menarik. Mereka adalah orang-orang yang mengolah desain murni menjadi website yang interaktif dengan pengguna.

https://www.aceinfoway.com/blog/wp-content/uploads/2020/07/front-end-developer.jpg

Selanjutnya mungkin teman-teman masih belum jelas mengenai HTML, CSS dan JavaScript.

Apa itu HTML, CSS dan JavaScript?

HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman website. HTML menjadi bahasa paling dasar untuk mengembangakan website.

Cascading Style Sheets (CSS) adalah bahasa pemrograman yang mendukung HTML untuk bekerja. Jika HTML berfungsi sebagai pondasi atau bangunan dari website, CSS berfungsi untuk mengatur layout, warna, font, dan style lain.

JavaScript adalah salah satu tools dasar untuk front end developer. Dengan JavaScrip, Anda dapat menentukan fungsi-fungsi yang ada di dalam website, seperti menambahkan audio, video, game, dan animasi.

Setelah teman-teman dapat sedikit gambaran mengenai front end developer, saya akan memberitahu teman-teman beberapa tugas seorang front end developer. Berikut adalah tugas-tugasnya :

  • Menentukan desain serta struktur laman website.
  • Menjamin user merasakan pengalaman yang menyenangkan dengan rancangan website terbaik.
  • Merancang fitur Nampak muka yang nyaman digunakan oleh user.
  • Membuat website mempunyai keseimbangan antara tampilan yang indah pada laman serta fitur fungsionalnya.
  • Merancang website yang dapat diakses dengan baik walaupun dari perangkat mobile.
  • Mengupayakan optimasi website agar dapat digunakan dengan cepat serta selalu memungkinkan untuk dikembangkan.
  • Merancang website dengan beragam jenis markup language.
  • Website dimaksud seharusnya mampu mengupayakan branding secara konsisten.
  • Melakukan troubleshooting serta coding dengan bantuan back end developer.

Kemudian setelah teman-teman telah mengetahui tugas seorang front end developer, maka baiknya teman-teman juga mengetahui tentang back end atau back end developer. Secara fakta memang keduanya tidak bisa dipisah karena keduanya mempunyai perannya masing-masing. Berikut adalah perbedaan tugas front end developer dan back end developer .

1. Cara kerja front end dan back end

https://kopi.dev/wp-content/uploads/2020/04/frontend-vs-backend.png

Pada prinsipnya, front end developer bekerja untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat dilihat oleh pengguna. Mereka bertanggung jawab agar pengguna dapat mendapatkan informasi sampai berinteraksi dengan situs atau web secara nyaman.Tugas tersebut membuat front end developer pada akhirnya fokus pada komposisi di dalam situs atau aplikasi. Ia harus memastikan agar isi situs atau aplikasi, seperti gambar, tombol, konten, dan sebagainya tidak mengganggu kenyamanan pengguna.

Sementara itu, back end developer bertanggung jawab untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat bekerja semaksimal mungkin. Dengan tugas tersebut, back end developer wajib memastikan agar semua sistem di dalam situs atau aplikasi dapat bekerja. Ia wajib memikirkan risiko-risiko yang mungkin hadir. Ia misalnya harus memikirkan di mana muatan situs atau aplikasi disimpan, apakah data akan aman, hingga bagaimana jika pengguna melebihi kapasitas maksimal.

2. Skill yang dibutuhkan

Untuk menjadi seorang front end developer, dibutuhkan kemampuan dasar dalam tiga bahasa pemrograman berikut, HTML, CSS, dan Javascript.Tiga kemampuan ini penting lantaran menjadi dasar dalam membuat situs atau aplikasi. HTML dan CSS adalah bahasa pemrograman dasar yang digunakan untuk membangun situs atau aplikasi.Sementara, Javascript dipilih karena bahasa pemrograman ini mampu membuat elemen interaktif seperti menu atau form.

Selain dua bahasa pemrograman tersebut, untuk menjadi front end dibutuhkan kemampuan mengelola framework dan library. Dua sumber yang sering kali digunakan adalah AngularJs, yang berfungsi untuk mengembangkan aplikasi, dan React.js, yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna. Di lain pihak, back end developer diharuskan mahir dalam bahasa pemrograman yang akan ditampilkan di sisi server situs atau aplikasi. Bahasa pemrograman back end yang paling populer adalah PHP, Ruby, dan Python.

Selain itu, back end juga harus menguasai penggunaan perangkat lunak seperti MySQL, Oracle, dan SQL Server. Perangkat lunak ini penting untuk mereka kuasai karena digunakan untuk pengembangan berbasis database. Sama halnya dengan front end, dalam back end juga dibutuhkan kemampuan menggunakan framework dan library. Pada umumnya, perusahaan mensyaratkan kemampuan menggunakan Express, Django, C#, dan GO.

3. Kapan front end dan back end bekerja?

© Freepik

Front end developer mulai bekerja setelah UI designer menyelesaikan desain. Apabila tidak ada perubahan, desain ini — yang biasa diunggah di Sketch — akan langsung diaplikasikan oleh front end ke HTML, CSS, dan Javascript. Desain yang telah dipindahkan oleh front end akan diatur sistemnya oleh back end. Back end akan menentukan instruksi-instruksi yang akan dijalankan oleh situs atau aplikasi ini.

Peran mereka akan berat karena tidak boleh ada kesalahan logika di setiap instruksi yang dibuat.

--

--